oleh

Strategi Gibran mendampingi Prabowo menemui relawan justru merugikan Jokowi, menurut pengamat

-Hukum-0 views

SURABAYA (Kupang Online) – Manuver Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang mendampingi bakal calon presiden Prabowo Subianto menemui relawan, bisa berimplikasi pada Presiden Joko Widodo, pengamat politik dan peneliti senior di Surabaya Survey Center (SSC), kata Surokim Abdus Salam Banyak kekurangannya.

“Pak Jokowi tentu paham dengan situasi itu sehingga bisa mendisiplinkan anak-anaknya. Karena kalau lupa sejarah bisa merusak hubungan ke depan dan tentu harus disesali,” kata Surokim di Surabaya, Minggu.

Diketahui, Wali Kota Solo Gibran Rakabumin Raqa, dalam pertemuan baru-baru ini dengan relawan dari Gibran dan pemerintah pusat Jokowi, bertemu Prabowo Subian, ketua Partai Shindra Raya dan calon presiden. Toh mengadakan pertemuan empat mata dan makan malam. Jawa dan Jawa Timur.

Wakil Rektor III Universitas Trunojoyo Madura (UTM) bidang akademik mengingatkan Widodo agar lebih berhati-hati. Ia mengatakan, pembahasan Pilpres 2024 akan lebih baik jika Jokowi tetap mencocokkan frekuensinya dengan PDIP.

“Banyak faktor yang membuat Presiden Jokowi harus tegak lurus dengan PDIP. Hubungan selama ini berjalan sangat baik. Semua orang di republik ini juga tahu, naiknya Park Jokowi ke eksekutif tidak lepas dari restu Partai Demokrat. PDIP,” katanya.

Menurut Surokim, jangan sampai Jokowi membuat Gibran jadi pelupa karena PDIP yang menjamu mereka.

“Saya kira PDIP dengan pelayanannya yang baik telah membawa Presiden Jokowi dan keluarganya 7 kemenangan dalam hampir 20 tahun. Yakni dua kali walikota, satu kali Gubernur DKI Jakarta dan dua kali Presiden ditambah Gibran Walikota Solo dan Bobby Medan. Suatu keistimewaan bahkan tidak diberikan kepada keluarga Bung Karno,” kata Surokim.

Namun dalam pandangannya, dalam hubungan istimewa ini, ada faktor sejarah panjang yang tidak bisa diabaikan dan dilupakan. Seharusnya tidak sakit karena dapat menyebabkan disonansi.

“Pak Jokowi, Ibu Mega dan PDIP adalah trisula yang tidak terpisahkan dalam perjalanan sejarah dua puluh tahun membangun bangsa ini. Saya kira keluarga Pak Jokowi perlu memahami sejarah agar selalu bisa saling menguatkan,” ucapnya.

Sesuai jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), masa pendaftaran calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), calon presiden dan wakil presiden untuk jumlah kursi DPR yang diajukan oleh partai atau gabungan partai peserta pemilu dan memenuhi syarat sekurang-kurangnya 20% kursi atau pada pemilihan parlemen sebelumnya 25% suara sah diberikan secara nasional.

Saat ini terdapat 575 kursi di DPR, sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus mendapat dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Selain itu, pasangan calon juga dapat diajukan oleh partai politik atau gabungan partai peserta Pemilu 2019 dengan jumlah suara sah sekurang-kurangnya 34.992.703 suara.

Baca juga: Artikel – Melindungi Pemilu 2024 dari Polusi Politik Identitas

Baca juga: Ganjar-Sandi mengungguli Prabowo-Erick dalam kapasitas elektoral menurut metrik

Berita ini dimuat di Kupangonlinenews.com dengan judul: Pengamat: Gibran menemani Prabowo menemui relawan yang membunuh Widodo

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *