Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Cibiran terus menggores luka Menusuk ke dalam sukma, menganga Hinaan yang terlontar Menebas rasa, menyayat hati Menelanjangi

Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Ekspektasi menggelora dalam jiwa Membuncah menyeruak dari batin Yang paling dalam Hingga begitu terkesan, istimewa Terkadang dugaan

Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Berjejal ramalan, prediksi para ahli dan pakar Jadi pemicu dan pemacu yang menggairahkan Negeriku, negeri Atlantis jadi

Karya Husnul Ramadhan Ellzhongge Wajah malam yang buram sesunyi Ada nyanyian rindu yang nyeri Membasuh hening yang terlumat oleh senja Pada kerinduan

Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Panas terik bagaskara siang itu Menyengat membakar Merajam-rajam, menusuk epidermis Merasuk hingga ke dalam sukma   Dersik

Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Kegelapan bermukim indah di depan mata Menuai kecemasan bagai hantu Yang begitu getir, sungguh mengkhawatirkan Penuh tanda

Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Energi positif getaran kata Terus menggoda menggelayuti hati yang kosong Frekuensinya linear selaras berirama Menusuk sampai ke

Karya Rahmad Nazir Malam tak selalu membawa ketenangan, siang tak selamanya bergemuruh riuh. Namun, ketenangan dan kegaduhan tetap mewujudkan kenangan. Apa yang

Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Bentang alam nusantara indah nan memesona Mahakarya agung sang pencipta Yang begitu eksotik, tak bisa dilukiskan dengan

Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo Bekas jejak catatan sejarah negeri Mewangi indah dalam perjalanan bangsa Sang putera fajar diasingkan di negeri ini

By Rahmad Nazir Untuk apa memberikan segala yang kau punya demi mengkomersilkan cintamu pada jiwa-jiwa yang lebai dengan segala ikrar-ikrar manis nan

Karya Zulkasim Achmad Abu Umairo   Langit merah bercahaya penuh gairah Lanskap stadion Kanjuruhan Malang Jadi arena pertandingan sepakbola Arema Malang vs