oleh

Pembangunan Jalan PPIP Desa Railor, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Belu Diduga Bermasalah

Suasana Pertemuan Dengan KKP PPIP NTT
Masyarakat Desa Railor Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Belu, Rabu (12/12/2012) mendatangi Satker PPIP NTT untuk mempertanyakan proyek pembangunan jalan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) yang diduga bermasalah karena tidak sesuai dengan kesepakatan awal yang dilakukan bersama warga. Ketua KPP PPIP Desa Railor Kristina Telik yang didampingi oleh tokoh muda Malaka Hendrikus Fahik, SH dan Primus Nahak Miju,STP mengunjungi sekretariat PPIP di gedung kantor Direktorat Cipta Karya Kimpraswil NTT di Kupang untuk mempertanyakan sekaligus meminta klarifikasi dari pelaksana kegiatan tersebut.
Dihadapan Anis Tuan, PPK PPIP Provinsi NTT yang didampingi oleh Fasilitator Masyarakat Yerem Tefu dan TAMKA Jhon Radja,  Kristina Telik mengatakan bahwa sesuai kesepakatan awal, pengerjaan jalan raya tersebut menggunakan sirtu kali karena berdasarkan pengalaman program PNPM-MP di Desa itu, ketika pengerjaan menggunakan Batu Putih maka akan cepat rusak. Namun dalam perjalanannya ternyata pelaksanaan proyek tersebut tidak menggunakan sertu kali, tetapi menggunakan sertu gunung atau batu putih.  Lebih lanjut Kristina mengatakan bahwa dirinya tidak pernah diundang dalam kesepakatan kedua dan ketiga yang mana pada akhirnya meloloskan penggunaan sertu gunung tersebut. Kami sangat sesalkan kenapa hal itu bisa terjadi, padahal kita sudah sepakat untuk menggunakan sirtu kali, kami khawatir jalan terebut akan menjadi kubangan lumpur karena desa kami ada di daerah pesisir dan sering terkena dampak banjir. Jangan samapai ada unsur permainan harga dalam proyek ini? Tanya Kristina yang biasa di panggil Mama Kauk itu.

Untuk meyakinkan KPP PPIP, Mama Kauk menunjukan tandatangan dukungan masyarakat yang menolak penggunaan sertu gunung dalam pengerjaan jalan tersebut. dari hasil tandatanga dukungan warga itu terlihat ada 57 KK yang menandatangani surat penolakan tersebut.

Sementara itu Hendrikus Fahik, SH dalam pernyataannya mempertanyakan keseriusan dari pengelola terkait monitoring di lapangan. Jangan sampai ada upaya untuk menggelapkan atau menyunat dana dari PPIP ini sehingga pekerjaan ini dilakukan di luar kesepakatan bersama warga.

Mama Kauk (Kristina Telik)

Mejawab warga, Anis mengatakan bahwa akan mengutus tim untuk melakukan klarifikasi dalam waktu dekat sehingga tidak menjadi masalah di tengah masyarakat. Lebih lanjut Anis mengapresiasi warga yang telah bersama-sama mengawas proyek masyarakat sehingga pengunaan dana masyarakat ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan warga.
Untuk itu, kita akan megutus tim untuk melakukan monitoring di lapangan, dan juga untuk sementara tidak akan ada pencairan dana sampai persolan ini selesai dan mendapat kata sepakat bersama warga;  dan juga masyarakat diminta untuk tetap melakukan pengawasan, dan bila ditemukan indikasi penyalahgunaan dana, segera laporkan kepada kita agar dapat ditindaklanjuti. Demikian kata Anis

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *