
Nama lainnya adalah Men BUMN, Gita Wiryawan. Sebelumnya dia menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, kemudian mantan Pangkostrad, Goerge Toisutta rencana diangkat sebagai Menteri perhubungan.Men PU rencana dijabat Prof. Budi Susilo Supandji. Adik kandung Jaksa Agung Hendarman Supandji ini, saat ini menjabat Gubernur Lemhanas.
Nama lainnya yang diisukan masuk adalah Amir Syamsuddin. Sekretaris dewan kehormatan Partai Demokrat yang juga berprofesi sebagai lawyer ini, disebut-sebut menjabat Menteri Hukum dan HAM.
Menteri ESDM disebut-sebut dijabat Karen Agustiawan yang sekarang menjabat Dirut PT Pertamina,kemudian Menakertrans Ir Jumhur Hidayat yang saat ini menjabat Kepala BNP2TKI. Menakertrans sebelumnya, Muhaimin Iskandar disebut-sebut diplot sebagai Menpera.
Untuk jabatan Kepala BKPM yang akan ditinggalkan Gita Wiryawan, akan diperebutkan dua orang,Emirsyah Satar yang saat ini menjabat Dirut Garuda, atau Sandiaga Uno yang saat ini menjabat Pengurus Kadin dan Hipmi.
Perombakan menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II memang tinggal menghitung hari. Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengungkapkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mengantongi nama-nama calon menteri barunya.
Anas di sela-sela turnamen Volly “Saan Mustopa Cup”di Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang,mengatakan, Presiden sudah menyatakan bahwa ia akan melakukan penyegaran kabinet dan untuk itu Partai Demokrat mempersilakan Presiden memilih siapa figur yang dinilainya tepat untuk membantu.
“Jadi perombakan kabinet ini konteksnya untuk peningkatan kinerja. Siapa pun orangnya, kita serahkan kepada Presiden,” kata mantan anggota Komisi Pemilihan Umum ini.
Anas kembali mengingatkan bahwa perombakan kabinet itu hak prerogatif presiden, yang tidak perlu dipolemikkan secara berlebihan. Partai Demokrat, katanya, akan mendukung semua nama calon menteri yang telah dipilih presiden karena presiden pasti mempunyai pertimbangan yang matang sebelum memilih seseorang.
Ditanya soal sejumlah kader Partai Demokrat di kabinet yang banyak dinilai negatif masyarakat, Anas justru berpendapat sebaliknya.”Kader kami sudah sangat baik,” ujar Anas membela.
Namun yang jelas, kata Anas, pasca perombakan kabinet nanti para menteri dituntut agar semakin produktif dan mampu menerjemahkan berbagai program kerja pemerintahan dengan baik dan efisien.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Golkar, Priyo Budi Santoso mengatakan Partai Golkar mengusulkan kadernya untuk memegang jabatan wakil menteri di Kabinet Indonesia Bersatu
(KIB) II. Nama yang mencuat adalah Sharif Cicip Sutardjo seperti yang selama ini santer terdengar.”Ya begitulah,” kata Priyo Budi Santoso di sela acara diskusi dan peluncuran buku Politik Kartel,di Jakarta, Selasa, 27 Oktober lalu.
Sharif Cicip Sutardjo adalah Ketua DPP Golkar yang juga pengusaha. Dia salah satu tim sukses Aburizal Bakrie pada pemilihan Ketua Umum Partai Golkar di Pekanbaru, Riau, beberapa waktu yang lalu.”Partai Golkar bisa memahami rencana Presiden yang akan menetapkan beberapa wakil menteri untuk pos menteri yang tugasnya sangat berat sehingga bisa berbagi tugas,”katanya.
Keberadaan wakil menteri, kata dia, tidak menjadi masalah karena diatur dalam UU No 39/2008 tentang Kementerian Negara.”Partai Golkar mengapresiasi rencana ini dan tidak mempermasalahkannya. Pada zaman Presiden Soeharto juga pernah ada posisi menteri muda di sejumlah pos menteri,” kata ketua Fraksi Partai Golkar DPR 2004-2009 ini.sumber : fajar onLine
Komentar